Senin, 14 Desember 2009


28 Juli, 2008 oleh Komarudin KudiyaPada even pameran batik di Jakarta maupun di kota lain seringkalipengunjung menanyakan kepada saya “Apa sih keunggulan batik Trusmiatau batik Cirebonan dibanding dengan batik-batik yang berasal daridaerah lain?”.Menurut pendapat saya bahwa pada dasarnya batik-batik yang dihasilkanoleh sentra-sentra kerajinan batik di berbagai daerah pada umumnyabagus-bagus serta memiliki corak motif batik yang beragam. Dengandemikian sifat khas dan keunikan batik-batik daerah tersebut tidakbisa dikatakan batik yang satu lebih baik dari daerah lainnya.Keunikan motif serta corak yang dihasilkan dari batik-batik diberbagai daerah merupakan kekuatan dan kekayaan yang sangat luarbiasa, khususnya bagi kebudayaan batik Indonesia.Belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan desain motif batikseperti yang di miliki oleh bangsa Indonesia. Yang sangat membanggakankita semua adalah, pada tiap-tiap daerah memiliki desain sertamotif-motif yang khas dengan penamaan motif yang menggunakan bahasadaerahnya masing-masing. Misalnya saja motif batik dari Aceh ada PintuAceh, Cakra Doenya, Bungong Jeumpa. Dari Riau ada Itik Pulang Petang,Kuntum Bersanding, Awan Larat dan Tabir. Batik dari Jawa diantaranyaJelaprang (Pekalongan), Sida Mukti, Sida Luhur (Solo), Patran Keris,Paksinaga Liman, Sawat Penganten (Cirebon), dll.Untuk mengetahui tentang bukti banyaknya kekayaan desain motif-motifbatik Indonesia contoh yang paling sederhana bisa dilihat di wilayahJawa Barat, di wilayah ini terdapat puluhan sentra batik diantaranyadari wilyah paling Timur ada Cirebon, wilayah bagian Utara adaIndramayu, kemudian ke arah bagian Barat dan Selatan terdapatKabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut.Walaupun masih dalam satu propinsi dan kultur budaya yang sama (budayaSunda), namun bisa kita temui adanya perbedaan motif dan ragam hiasbatik yang jauh berbeda antara satu kabupaten dengan kabupatenlainnya. Seperti pada daerah Cirebon dengan Indramayu memilikikarakter dan desain motif yang berbeda, terlebih lagi antara daerahCirebon dan Garut memiliki perbedaan motif, corak serta ragam hiasyang sangat signifikan perbedaannya. Perbedaan itu dipengaruhi olehkultur budaya dan tingkat keahlian dari para pengrajin batiknya.Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat batik relatif sama baik daribentuk canting, bentuk cap maupun jenis lilinnya. Namun ketika prosesproduksi berjalan ada kalanya kondisi unsur air tanah dengan kualitasPH yang berbeda-beda bisa mempengaruhi hasil pewarnaan akhir. Demikianpula dengan sifat kesabaran dan keuletan pengrajin batik di tiap-tiapdaerah, juga akan bisa mempengaruhi kualitas akhir batik yangdihasilkannya.Daerah sentra produksi batik Cirebon berada di desa Trusmi PleredCirebon yang konon letaknya di luar Kota Cirebon sejauh 4 km menujuarah barat atau menuju arah Bandung. Di desa Trusmi dan sekitarnyaterdapat lebih dari 1000 tenaga kerja atau pengrajin batik. Tenagakerja batik tersebut berasal dari beberapa daerah yang ada di sekitardesa Trusmi, seperti dari desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali danKalitengah.Secara umum batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik Pesisiran,namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batikkeraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaituKeratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkansejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik CirebonanKlasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakatdesa Trusmi diantaranya seperti motif Mega Mendung, Paksinaga Liman,Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, BanjarBalong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, SimbarMenjangan, Simbar Kendo dan lain-lain.Beberapa hal penting yang bisa dijadikan keunggulan atau jugamerupakan ciri khas yang dimiliki oleh batik Cirebon adalah sbb:a. Desain batik Cirebonan yang bernuansa klasik tradisional padaumumnya selalu mengikut sertakan motif wadasan (batu cadas) padabagian-bagian motif tertentu. Disamping itu terdapat pula unsur ragamhias berbentuk awan (mega) pada bagian-bagian yang disesuaikan denganmotif utamanya.b. Batik Cirebonan klasik tradisional selalu bercirikan memiliki warnapada bagian latar (dasar kain) lebih muda dibandingkan dengan warnagaris pada motif utamanya.c. Bagian latar atau dasar kain biasanya nampak bersih dari noda hitamatau warna-warna yang tidak dikehendaki pada proses pembuatan. Nodadan warna hitam bisa diakibatkan oleh penggunaan lilin batik yangpecah, sehingga pada proses pewarnaan zat warna yang tidak dikehendakimeresap pada kain.d. Garis-garis motif pada batik Cirebonan menggunakan garis tunggaldan tipis (kecil) kurang lebih 0,5 mm dengan warna garis yang lebihtua dibandingkan dengan warna latarnya. Hal ini dikarenakan secaraproses batik Cirebon unggul dalam penutupan (blocking area) denganmenggunakan canting khusus untuk melakukan proses penutupan, yaitudengan menggunakan canting tembok dan bleber (terbuat dari batangbambu yang pada bagian ujungnya diberi potongan benang-benang katunyang tebal serta dimasukkan pada salah satu ujung batang bambu).e. Warna-warna dominan batik Cirebonan klasik tradisional biasanyamemiliki warna kuning (sogan gosok), hitam dan warna dasar krem, atauberwarna merah tua, biru tua, hitam dengan dasar warna kain krem atauputih gading.f. Batik Cirebonan cenderung memilih sebagian latar kainnya dibiarkankosong tanpa diisi dengan ragam hias berbentuk tanahan atau rentesan(ragam hias berbentuk tanaman ganggeng). Bentuk ragam hias tanahanatau rentesan ini biasanya digunakan oleh batik-batik dari Pekalongan.Masih dengan batik Cirebonan, namun mempunyai ciri yang berbeda denganyang sebelumnya yaitu kelompok batik Cirebonan Pesisiran. BatikCirebonan Pesisiran sangat dipengaruhi oleh karakter masyarakatpesisiran yang pada umumnya memiliki jiwa terbuka dan mudah menerimapengaruh budaya asing. Perkembangan pada masa sekarang, pewarnaan yangdimiliki oleh batik Cirebonan lebih beraneka warna dan menggunakanunsur-unsur warna yang lebih terang dan cerah, serta memiliki bentukragam hias yang bebas dengan memadukan unsur binatang danbentuk-bentuk flora yang beraneka rupa.Pada daerah sekitar pelabuhan biasanya banyak orang asing yangsinggah, berlabuh hingga terjadi perkawinan etnis yang berbeda(asimilasi), maka batik Cirebonan Pesisiran lebih cenderung menerimapengaruh budaya dari luar yang dibawa oleh pendatang. Sehingga batikCirebon yang satu ini lebih cenderung untuk bisa memenuhi ataumengikuti selera konsumen dari berbagai daerah (lebih kepada pemenuhankomoditas perdagangan dan komersialitas), sehingga warna-warna batikCirebonan Pesisiran lebih atraktif dengan menggunakan banyak warna.Produksi batik Cirebonan pada masa sekarang terdiri dari batik Tulis,batik Cap dan batik kombinasi tulis cap. Pada tahun 1990 – 2000 adasebagian masyarakat pengrajin batik Cirebonan yang memproduksi kainbermotif batik Cirebonan dengan teknik sablon tangan (hand printing),namun belakangan ini teknik sablon tangan hampir punah, dikarenakankalah bersaing dengan teknik sablon mesin yang dimiliki olehperusahaan-perusahaan yang lebih besar. Pertumbuhan batik Trusminampak bergerak dengan cepat mulai tahun 2000, hal ini bisa dilihatdari bermunculan showroom-showroom batik yang berada di sekitar jalanutama desa Trusmi dan Panembahan. Pemilik showroom batik Trusmi hampirseluruhnya dimiliki oleh masyarakat Trusmi asli walaupun ada satu ataudua saja yang dimiliki oleh pemilik modal dari luar Trusmi.Contoh Koleksi Batik Cirebonan:Koleksi Batik Komar Motif GanggenganKoleksi Batik Komar Motif Singa Payung
google_protectAndRun("ads_core.google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);

Selasa, 20 Oktober 2009

Tugas Membuat Blog

Nama : WAHYU SUSI YANTI
Kelas : XII Pj 1
No.Absen : 33